Author : Fiiwon
Genre : FF/FW
Tittle : Secret
di tunggu comentnya di : csw.siti_alfiyah@yahoo.co.id
biar makin semangat bikin ff :)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Malam ini tetap seperti
malam-malam sebelumnya, Aku berdiri
menatap Sungai Han.Sungai ini
dikenal memiliki debit air yang deras sebelum dibangun. Di Korea, Sungai
Han memiliki pemandangan yang indah saat malam hari. Suasana
romantis dipancarkan dari sorotan lampu warna-warni, semacam air terjun
atau air mancur buatan dengan berbagai macam gerak air semakin membuat
Sungai Han begitu mempesona.
Aku
duduk di kursi yang cukup panjang, headset yang terpsang dengan damai tiba-tiba
tertarik keluar dari telingaku. Kulihat ke samping tempatku duduk, seseorang
yang nampak sedikit aneh dengan syal, kacamata, dan topi.
“Akhirnya aku menemukanmu, sayang
huh......” ucap hyuk terengah-engah
“Bukankah Aku setiap malam selalu di
tempat yang sama?” ucapku sama sekali tak mengalihkan pandanganku
“Entahlah rasanya sulit menemukanmu
ketika dikejar gadis-gadis itu.”
“Hyuk...”
“Coba ulangi perkataanmu?” Hyuk
terlihat marah, setidaknya dari suaranya yang meninggi. Aku lupa, semarah
apapun aku padanya aku tidak boleh memanggilnya Eunhyuk ataupun Hyuk.
“Oppa, Bukankah aku sudah berulang
kali mengatakan jangan menemuiku di Sungai han, Disini ramai sekali, Oppa tidak
suka tempat ramai kan?” ucapku dingin
“Tidak peduli dengan tempatnya, Aku
ingin menjelaskan sesuatu padamu.” Ucapnya masih dengan nafas yang
tersenggal-senggal
“Ayo, Oppa butuh minum.” Ucapku lalu
pergi begitu saja. Dengan cekatan Eunhyuk Oppa menarik lenganku, tentu saja aku
terhenti.
“Aku tahu Kamu sedang marah, tapi
aku tidak suka jalan sendirian jadi tunggu aku.”
“Kenapa jadi sekasar ini Oppa...”
Ucapku sangat pelan
Aku
masuk di sebuah cafe atau mungkin sebuah restaurant, entahlah. Di
ujung beberapa jembatan di sepanjang sungai ini memang terdapat beberapa cafe
yang menawarkan daya tarik mereka tersendiri. Posisinya bertengger di ujung jembatan sehingga memberi
tawaran pemandangan sungai dan kota Seoul dari ketinggian. Di sini Aku dapat
menikmati kenikmatan minuman yang dihidangkan, bersama dengan iringan musik
yang ditampilkan, sambil menikmati pemandangan malam yang penuh warna di Kota
Seoul.
“Kemarin.....” Ucapnya
setelah meneguk habis Greentea yang dipesan
“Aku tahu, Oppa sibuk
bukan?” Ucapku memotong
“Aku tahu apa yang kamu
ketahui sayang, tidak perlu disembunyikan ika ingin memukulku pukul saja.”
“Ani, nanti banyak
fanpage pembenciku di mana-mana. Apa yang ku ketahui? Memangnya apa yang Oppa
lakukan.” Ucapku tetap memandang milk tea yang kupesan
“Sayang...” Ucapnya
lembut namun masih tersirat marah
“Hmm?”
“Kau mau aku ceritakan
semua? Baiklah.”
“Adakah yang harus ku
ketahui lagi?”
“Lagi? Memang benar
jika kau sudah tahu.”
“Ya, aku tahu kemarin
malam Oppa tidak ada kegiatan di SM. Oppa mau tanya aku tahu dari mana? Aku
tahu dari Eomma Oppa yang menelponku kemarin dan menanyakan kita sedang di
mana. Oppa tahu bagaimana pusingnya aku menjelaskan pada Eomma? Oppa tidak tahu
jika aku menghabiskan malamku untuk mengganggu member Super Junior tidur hanya
untuk menanyakan keberadaan Oppa? Setidaknya jika memang Oppa ingin
bersenang-senang jangan pernah membawa namaku ikut kedalamnya! Aku tidak suka,
Oppa dengar? Aku tidak suka!”
“Sayang....”
“Sudahlah, aku bisa
lelah jika aku terus saja marah-marah. Aku mau ke bawah, pergilah pulang. Nanti
ku telfon jika sudah sampai dirumah. Selamat malam.”
Aku pergi dari tempat itu dengan kakiku, aku berlari
sekuat tenagaku, aku melangkah secepat mungkin aku bisa melangkah. Tak
kupedulikan sama sekali handphone di tas kecil yang terus saja berbunyi. Aku
lelah dan aku mau istirahat.
Sesampainya di kamar, aku hanya diam. Kubuka jendela
kamar,
“Sayang, akhirnya....”
“Hmm?” Ucapku tetap cuek
“Bisa buka jendela kamarmu?”
“Sudah kulakukan dari tadi.” Ucapku masih dingin
“Sudah terlihatkah di Rumahmu?”
“Apa? .....”
“Pasti sudah.”
Aku
melihat balon udara yang besar sekali, entah diberi lampu atau sejenisnya balon
besar itu semakin tinggi menampakkan kejelasan huruf-hurufnya
“ Sory make you sad...
Lee Hyuk Jae Ji ”
“Sayang....” Ucap Hyuk
membuyarkan lamunan indahku
“Hmm?”
“Apa belum bisa di
maafkan?”
“Apa lagi yang Oppa
lakukan sekarang?”
“Melihatnya juga,
berharap aku dimaafkan.”
“Hmm...”
“Jadi... Bagaimana?”
“Karena Aku adalah
manusia baik hati, maka akan kumaafkan kamu.”
“Benar?”
“Tapi kelihatannya
idemu itu menjiplak milikku.”
“Mana mungkin?” Ucap
Hyuk tidak percaya
“Pasti Oppa sudah tidak
melihat balonnya lagi.”
“Memangnya......”
Ucapnya terputus
“Happy birthday Oppa.
Ji Lee Hyukae” Ucapku perlahan
“Thanks....” Ucap Hyuk
pola yang terdengar sedikit terisak
“Ya, aku tahu Oppa
terharu tapi jangan menangis ini hari bahgiamu kan?”
“Bagus
sayang...” Ucapnya terdengar sedikit bersemangat
“Haha.... 2-0 Oppa”
|
|